Salam hangat
dari udara………… J
Tulisan ini saya
tuliskan dan bagikan buat kalian semua, supaya ilmu dan pengetahuan yang saya
dapatkan tidak hanya untuk diri saya sendiri ( kan aku orangnya baik hati..hhehe )
Tulisan ini, aku
ambil dari salah satu penulis favoriteku, yang diperkenalkan oleh temanku,
Sheila Sulthana ( Terima kasih Sheila…… J )
Karya tulis ini dipersembahkan oleh “PAULO
COELHO”
Judul bukunya : “ Seperti Sungai yang Mengalir”
KISAH SEBATANG PENSIL
Si anak lelaki
memandangi neneknya yang sedang menulis surat ,
lalu bertanya,
“Apakah Nenek
sedang menulis cerita tentang kegiatan kita? Apakah cerita ini tentang aku?”
Sang nenek
berhenti menulis surat
dan berkata kepada cucunya,
“Nenek memang
sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting
daripada kata – kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan.
Mudah – mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”
Si anak lelaki
merasa heran ; diamat – amatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja.
“Tapi pensil itu
sama saja dengan pensil – pensil lain yang pernah kulihat!”
“Itu tergantung
bagaimana kau memandang segala sesuatunya. Ada lima pokok yang penting,
dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam
menjalani hidupmu.
“Pertama, kau sanggup melakukan hal –
hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing
setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita
sesuai dengan kehendak-Nya.
“Kedua, sesekali Nenek mesti berhenti
menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi
sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus
belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan
kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.
“Ketiga, pensil ini tidak keberatan
kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan – kesalahan yang
kita buat. Ini berarti, tidak apa – apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang
pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju
keadilan.
“Keempat, yang paling penting pada
sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit
di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam
dirimu.
“Dan akhirnya, yang kelima, pensil ini
selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu
bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas,
maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.”
That’s it, semoga tulisan dari Paulo
Coelho bermanfaat buat kita semua ya. Kalau mau baca tulisan lainnya, tinggal
beli aja karya tulisannya di toko buku terdekat di daerah tempat tinggal kamu.
Gak akan rugi deh…………….. ^.^
#salamudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar